Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Aku adalah budak

Aku adalah budak bagi yang mengajarkanku satu huruf. Ia orang tua bagi ruhku, membentuk jiwaku. Ia yang paling berhak di antara mereka yang berhak atas kewajibanku. Ia wajib dihadiahkan kemuliaan, karena sebab sehuruf. Ia, abu ruh.

Tidak ada seorangpun yang berhak

Ternyata bukan amal yang akan mengantarkan aku ke surga. Amal dilakukan bukan untuk diandalkan. Aku tidak berhak percaya diri masuk surga karena amalku. Karena rahmatMu lah.

Sampai kapan kamu

"Lagi di mana?" "Di Lotte." "Sama siapa?" "Sendiri, lah..." "Mau sampai kapan kamu pergi-pergi sendiri terus?" Di kesempatan selanjutnya: "Di mana?" "Makan di luar." "Sama siapa?" "Rahasia..." "Hmmm." Perbincangan dengan wanita yang lebih sering meneleponku daripada menerima telepon dariku. Menyadari salah satu kebiasaan: daripada dilempari pertanyaan yang sulit dan tidak diketahui jawabannya, lebih baik mulai memberikan kejutan dan penasaran, mengarahkannya pada satu jawaban meski mungkin kenyataannya tidak demikian.