GIGIkit@
Beberapa tahun yang lalu (sekitar 2008), saat saya masih duduk di bangku SMP kelas 9, bulan-bulan terakhir saya sekolah. Saat itu akan diadakan ujian praktek Seni Musik. Ada beberapa aspek yang diujikan, salah satunya band.
Saya dengarkan satu per satu lagunya, sampai pada lagu “Janji” (yang ternyata saya hafal liriknya).
“Loh, ini lagu GIGI to!” komentar saya.
Setelah itu saya baru sadar, sebenarnya sejak dulu (mungkin saat SD) saya sudah banyak mendengar lagu GIGI (yang saya hafal banget, Janji, Terbang, Jomblo). Tapi saya belum tahu kalau pembawa lagu-lagu yang saya suka itu adalah GIGI. Maklum, dulu belum ada program-program music di televisi. Tidak seperti sekarang yang setiap stasiun swasta punya program music sendiri. Saya juga nggak terlalu tahu banyak grup/penyanyi. Yang saya tahu ada : Koes Plus, Dewa, Cokelat, Utopia, Ada Band, Sherina, Messy, Joshua, Westlife. Dan memang dulu belum banyak band-band yang eksis. Tidak seperti sekarang, tiap hari bermunculan band baru dengan lagu yang asing bagi kuping saya. Istilahnya lagi “mushrooming” banget deh.
Nah, sejak saat itu saya mulai cari-cari lagu GIGI yang belum pernah saya denger judulnya. Tapi beberapa dari judul tersebut setelah saya puter memang familiar di kuping saya. Bahkan untuk lagu yang belum pernah saya dengar sebelumnya, saya cepat hafal dan enak banget di kuping.
Selain cari lagu, cari foto, cari video, saya juga nemuin grup GIGIkita di Facebook. Iseng deh saya ikutin. Dan sampai pada suatu saat saya diajak kumpul-kumpul.
Terakhir puasa kemarin, GIGI konser ngabuburit di Majenang. Dalam hati memang saya pengen banget nonton. Kebetulan tanggalnya 18 Agustus 2010. Ada kegiatan bulan puasa di sekolah sampai malem. Dan kalau pengen ijin harus ada surat keterangan dari ortang tua. Nah, saya memberanikan diri untuk ngomong ke bapak-ibu saya. Melihat teman-teman GIGIkita bisa mengikuti konser GIGI sampai ke luar kota, tentu saya iri. Dan kebetulan ada teman-teman yang berangkat dari Cilacap. Karena perjalanan Majenang-Cilacap butuh waktu 2 jam, jadi kemungkinan pake mobil.
Saya bilang deh ke ibu saya.
“Sama siapa ? Naik apa ?”, biasa lah, setiap ibu pasti begitu kalau anak perempuannya ijin mau pergi.
Lalu saya jelaskan dengan santai dan sedikit berharap. Akhirnya ibu memberi jawaban.
“Ya udah sanah”
YESSS!!!!!!!! Seneng banget. Saat itu setiap melihat ibu saya, seperti muncul dua buah sayap di punggungnya (malaikat maksud saya). Hahahahaha.
Tapi tinggal ijin ke bapak yang mungkin agak susah. Mendekati hari-H saya baru ngomong ke bapak, dan mengatasnamakan tetangga saya yang juga GIGIkita, akhirnya “boleh”.
Yak, hari berikutnya saya bikin surat ijin, ditandatanganin ibu. Dan berangkaaaaaaaaat. Tapi sedikit tidak sesuai rencana, saya perempuan sendiri dan kecil sendiri di antara mamas-mamas yang lain, karena mbak dhea berhalangan hadir. Jadilah nonton.
Kami parker di hotel. Dan kebetulan ada bus ngabuburit. Lalu ambil foto di depan bus deh sebelum menuju ke venue (lapangan kridasari), bareng GIGIkita Solo juga.
Nah, kemudian kami berjalan menuju lapangan. Cukup jauh, tapi masih perform Omelette, GIGI belum naik panggung. Kami menuju ke barisan depan, nyempil-nyempil berdesak-desakan di antara penonton yang lain. Dengan membawa kamera digital, saya sempat mengabadikan gambar-gambar Armand cs.
Armand dengan sedikit editan.hehehe
sesi tanya jawab
asik mbetot bass
"ngene lho moth"
Daaaaan, sebelum pulang berfoto-foto dulu deeeeeeh
Begitulah pengalaman pertama saya nonton GIGI diluar kota Cilacap. Tapi perlu diketahui, Majenang juga masih dalam Cilacap. Heheheheh
Komentar
Posting Komentar