Dari embun
Sebutir embun pagi bertengger di licinnya muka daun
Ia selalu baik saja
Meski hanya berteman ayunan ilalang
Terbiasa sendiri menyambut cahaya fajar
Lewatkan siang dan malam
Untuk sambut fajar berikutnya
Dan selanjutnya
Seterusnya
Ia selalu baik saja
Meski hanya berteman ayunan ilalang
Terbiasa sendiri menyambut cahaya fajar
Lewatkan siang dan malam
Untuk sambut fajar berikutnya
Dan selanjutnya
Seterusnya
Embun masih baik saja
Hingga datang satu senja
Bersamanya hadir semburat jingga
Terdengar angin berpadu
Tergerak pijakan tempat beradu
Burungpun tak percaya
Embun pernah rindukan senja
Hingga datang satu senja
Bersamanya hadir semburat jingga
Terdengar angin berpadu
Tergerak pijakan tempat beradu
Burungpun tak percaya
Embun pernah rindukan senja
Dan embun masih baik saja
Meski senja tak pernah janjikan fajar
Seketika badai menari kencang
Menjadikan embun tergelincir
Menghantam batuan kasar
Terpercik keras berhamburan
Meski senja tak pernah janjikan fajar
Seketika badai menari kencang
Menjadikan embun tergelincir
Menghantam batuan kasar
Terpercik keras berhamburan
Dan embun masih baik saja
Meski memenjarakan sesal dalam relungan
Kini menyambut fajar tak semudah sebelumnya
Ingin menguap meski matahari bersembunyi
Meski memenjarakan sesal dalam relungan
Kini menyambut fajar tak semudah sebelumnya
Ingin menguap meski matahari bersembunyi
Dan embun masih baik saja
Baginya semua itu mimpi sementara
Ingin kembali sedia kala
Tinggalkan yang terkenang
Mungkin senja tetap akan datang
Meski tidak dirindukan
Baginya semua itu mimpi sementara
Ingin kembali sedia kala
Tinggalkan yang terkenang
Mungkin senja tetap akan datang
Meski tidak dirindukan
Komentar
Posting Komentar