Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Cuek.is.me

Assalamualaikum, Tulisan ini berisi setengah curhat dan setengahnya lagi pengakuan rasa bersalah. Baru nutup telfon dari keluarga di rumah, dan sepertinya saya tersadar lagi akan satu hal yang sebenarnya saya sudah berusaha mengubahnya dari dulu tapi mungkin belum berjalan sempurna. Jadi begini, sepertinya saya termasuk orang yang jarang sekali berbicara terbuka, saya jarang sekali memulai pembicaraan kecuali penting, saya jarang sekali membuka pesan dengan segera kecuali dari orang-orang terdekat atau mereka yang beruntung saya anggap dekat, bisa juga terkait pekerjaan yang deadline nya sudah dekat, hehe. Oke, pada intinya sepertinya saya memang cuek, hiks. Bahkan di ulang tahun ke 17, mama mengirimkan pesan singkat berisi doa-doa yang di dalamnya terselip satu kalimat "semoga menjadi anak yang peduli dengan lingkungan", oke ini strike to the heart and brain. Alkisah, dulu, ketika saya sedang mengerjakan hal serius, misalnya milih sabun di supermark...

Mudah Berkata Tidak

Gambar
Wahai diri Yang sulit diterka apa maunya Yang susah ditelusuri jalan perasaannya Mengapa kau ucapkan lagi Mengapa kau ulangi lagi Apakah kau masih mengingat Apakah kau sulit melihat Berulang kali hal ini kau tanyakan Berulang kali jawaban kau pastikan Berapa kali pembenaran kau lontarkan Berlandas ego berdalih penenang Tak apa, belum waktunya Tak apa, bukan orangnya Tapi dunia sudah berteriak padamu Kau tunggu apa lagi Jangan terlalu mudah berkata tidak Jangan terlalu murah kau ucap maaf Tidak kah ada dalam dirimu keyakinan Tidak kah ada dalam hatimu ketenangan Mungkin dirimu terlalu jauh Mungkin hatimu tengah mengeras Apakah kau lupa caranya memohon Apakah kau tak ingat caranya meminta petunjuk Cukupkanlah perangaimu itu Mudah berkata tidak

Memendam Rasa

Gambar
Judulnya lil bit provocative, hehe. Jadi sepertinya hari ini perlu ditandai sebagai hari pertama pijit lagi setelah belasan tahun nggak pijit. Dengan alasan, baru saja bersentuhan motor dengan motor di hari Minggu pagi yang cerah lalu. Dulu cuma mau dipijit sama mbah uti aja, memang beliaunya tukang pijit. Kali ini dibelain pulang ke rumah karena sepertinyaa ada yang salah dengan kaki saya, jalan udah nggak lurus lagi. Alasan pendukung, di rumah lebih banyak opsi tukang pijit perempuan daripada di Jakarta. Sedangkan alasan tambahannya, ya karena memang udah 2 bulan nggak pulang, waktunya insya Allah pas a.k.a nggak banyak tanggungan di tempat nyangkul, meskipun pake drama juga. Ya Allah dipikir-pikir tiap pergi nih drama terus, kapan-kapan pengen dirangkum aja biar tobat. Okay, langsung enakan sih ini badan ya meskipun belum boleh mandi. Ternyata waktu kena air wudlu aja kerasa sakit nyut-nyutan #lebaydikit. Tapi sebenernya saya agak kaget waktu si embak yang mijit saya ...

Sekumpulan Aib

Gambar
Sadarkah kita, sejatinya hanya sekumpulan aib Yang terlihat layak di mata manusia Bahkan terlampau suci di pandangannya Berterimakasihlah yang dalam Mengingatlah yang kuat Memohonlah yang sungguh-sungguh Miliaran manusia ada di genggamanNya Namun Tuhan masih sudi menatapmu Menutupi setiap titik aibmu Hingga tak tampak burukmu Hingga disembunyikan dari sekelilingmu Lihatlah betapa bersih jadi dirimu Sadarkah kita, sejatinya hanya sekumpulan aib Yang tinggal menunggu waktu Bagaimana akhirnya Tuhan menghukum atau memaafkanmu