Setapak jejak, PKL 53

11:36 pm mengakhiri hari Selasa dengan mengawali tulisan ini. Situasi di kalangan mahasiswa berbalok empat yang sedang harap-harap cemas sejak beberapa hari yang lalu akhirnya pecah juga. Pelaksanaan TKD cpns bagi kami resmi diumumkan hari ini. Insya Allah lusa akan segera mengalami tes berbasis komputer itu :) Meskipun cenderung dadakan, nyelip-nyelip di antara fokus-fokus yang lain, semoga Allah memberikan hasil yang paling baik untuk angkatan 53, aamiin.

Anyway... Ini masih 6 Januari 2015. Ternyata sudah setahun perjalanan saya bersama mereka yang sebelumnya kerap dipanggil dengan embel-embel BPH (bepeha) PKL 53. Sebuah pengalaman yang juga jadi kewajiban bagi kami di tingkat tiga, karena jadi mata kuliah juga. Praktik Kerja Lapangan kepanjangannya, tidak kurang tidak lebih hehe. Yang lebih cuma  sukanya, asiknya, serunya, konyolnya, gentingnya, melankoli sampe hiperbolanya, dan yang paling penting kebersamaanya. Umumnya dengan mereka berduabelas. Khusunya dengan mereka berenam, yang paling awal berjumpa dan paling sering bersua, serta paling ada-ada saja, hahahihihehe.

Logo by : sie Umum PKL 53

Sekretaris. Inilah tugas saya di sini. Entah bagaimana awalnya. Yang saya ingat, dulu saya jadi juru nulis di papan waktu SD, pake kapur, dan bangku (soalnya tinggi). Kalau papan penuh segera dihapus, dan teman yang ketinggalan teriak-teriak. Kadang kalau angin lagi kenceng, serbuk-serbuk kapur nemplok semua di muka. SMP-SMA entah apa yang saya perbuat di sana. Sepertinya 70% les dan bimbingan, 25% main-main, dan 5% nonton konser. Jadi dengan merangkak saya mencoba menapaki dunia organisasi di kampus ini. Berawal dari Rohis, bagian buletin. Lanjut ke Dewan Perwakilan Mahasiswa, ujuk-ujuk nyekretaris. Diselingi pengurus kelas yang kerjanya nagih-nagih uang kas 2 tahun ini, kepanitiaan-kepanitiaan even Rohis yang saya sudah lupa juga apa saja, jadi anggota sampe koordinator. Dibumbui Kepanitiaan Magradika (bahasa latinnya ospek), Panitia Daftar Ulang, sampe tim sukses pernah dijabanin. Dan sepertinya kepanitiaan yang terlama, terintens, dan terakhir yaitu PKL 53.

Panjang dan padat. Mulai dari pra lapangan, Lampung, pasca lapangan, Lampung lagi. Beruntungnya bergabung dengan mereka, tidak ada hari tanpa memikirkan PKL. Meski kadang ada saja ledekan "masih jaman PKL ?". Mungkin keterlibatan kami (kecuali koordinator seksi) dalam segi materi kurang mendalam, namun dari segi waktu yang terabdikan, boleh lah dilirik, hehe.

Feels like family. Intensitas bertemu sudah melebihi keluarga di rumah maupun di kosan. Rapat-rapat, sampai makan pun terpaksa atau memang dipaksakan bersama. Yang awalnya malu-malu dan nggak enakan karena belum saling kenal, kini tabiat dan perangai sudah ngelotok di luar kepala. Tidak selamanya adem ayem, asam asin gentingnya keadaan pernah kami icip, semua itu dalam rangka belajar mengerti satu sama lain. There's no single thing I've regret about. Karena semua membekaskan pelajaran, dan selalu berkesan untuk dikenang. 

Untuk BPH PKL tercinta : Terimakasih, terimakasih. Untuk setiap tetes peluh, terkadang bercampur air mata. Untuk setiap tuntunan dan rangkulan bagi pribadi yang awam ini. Untuk setiap dukungan dan kepercayaan dalam tugas dan kinerja. Untuk sinergi yang membuat kita selalu harmoni. Apapun itu, kerikil bahkan terkadang bebatuan besar nan kokoh yang selalu ada-ada saja, ternyata bisa dihadapi dengan ala kalian, ala kita bersama. Maaf, maaf. Untuk setiap kekhilafan dan kealpaan dalam pikiran, tutur kata, dan tindakan, yang sudah pasti adanya. Sayang-kalian-semua, semoga dipertemukan lagi dalam keadaan yang lebih baik tentunya. :')


Komentar

  1. otuuun.. :') :*
    makasih ya atas segala kerja sama setahun ini, maaf kalo ada kata, sikap dan kinerja yang kurang berkenan.. sayaang kaliaan. Sukses TKD hari kamisnya yaa ^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

17 Fakta Terungkap Setelah 17 Tahun

THOMAS RAMDHAN : Nggak Pake Lima Senar? Siapa Takut !

Armand Maulana, artis yang punya fans artis