Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Cuek.is.me

Assalamualaikum, Tulisan ini berisi setengah curhat dan setengahnya lagi pengakuan rasa bersalah. Baru nutup telfon dari keluarga di rumah, dan sepertinya saya tersadar lagi akan satu hal yang sebenarnya saya sudah berusaha mengubahnya dari dulu tapi mungkin belum berjalan sempurna. Jadi begini, sepertinya saya termasuk orang yang jarang sekali berbicara terbuka, saya jarang sekali memulai pembicaraan kecuali penting, saya jarang sekali membuka pesan dengan segera kecuali dari orang-orang terdekat atau mereka yang beruntung saya anggap dekat, bisa juga terkait pekerjaan yang deadline nya sudah dekat, hehe. Oke, pada intinya sepertinya saya memang cuek, hiks. Bahkan di ulang tahun ke 17, mama mengirimkan pesan singkat berisi doa-doa yang di dalamnya terselip satu kalimat "semoga menjadi anak yang peduli dengan lingkungan", oke ini strike to the heart and brain. Alkisah, dulu, ketika saya sedang mengerjakan hal serius, misalnya milih sabun di supermark...

Mudah Berkata Tidak

Gambar
Wahai diri Yang sulit diterka apa maunya Yang susah ditelusuri jalan perasaannya Mengapa kau ucapkan lagi Mengapa kau ulangi lagi Apakah kau masih mengingat Apakah kau sulit melihat Berulang kali hal ini kau tanyakan Berulang kali jawaban kau pastikan Berapa kali pembenaran kau lontarkan Berlandas ego berdalih penenang Tak apa, belum waktunya Tak apa, bukan orangnya Tapi dunia sudah berteriak padamu Kau tunggu apa lagi Jangan terlalu mudah berkata tidak Jangan terlalu murah kau ucap maaf Tidak kah ada dalam dirimu keyakinan Tidak kah ada dalam hatimu ketenangan Mungkin dirimu terlalu jauh Mungkin hatimu tengah mengeras Apakah kau lupa caranya memohon Apakah kau tak ingat caranya meminta petunjuk Cukupkanlah perangaimu itu Mudah berkata tidak

Memendam Rasa

Gambar
Judulnya lil bit provocative, hehe. Jadi sepertinya hari ini perlu ditandai sebagai hari pertama pijit lagi setelah belasan tahun nggak pijit. Dengan alasan, baru saja bersentuhan motor dengan motor di hari Minggu pagi yang cerah lalu. Dulu cuma mau dipijit sama mbah uti aja, memang beliaunya tukang pijit. Kali ini dibelain pulang ke rumah karena sepertinyaa ada yang salah dengan kaki saya, jalan udah nggak lurus lagi. Alasan pendukung, di rumah lebih banyak opsi tukang pijit perempuan daripada di Jakarta. Sedangkan alasan tambahannya, ya karena memang udah 2 bulan nggak pulang, waktunya insya Allah pas a.k.a nggak banyak tanggungan di tempat nyangkul, meskipun pake drama juga. Ya Allah dipikir-pikir tiap pergi nih drama terus, kapan-kapan pengen dirangkum aja biar tobat. Okay, langsung enakan sih ini badan ya meskipun belum boleh mandi. Ternyata waktu kena air wudlu aja kerasa sakit nyut-nyutan #lebaydikit. Tapi sebenernya saya agak kaget waktu si embak yang mijit saya ...

Sekumpulan Aib

Gambar
Sadarkah kita, sejatinya hanya sekumpulan aib Yang terlihat layak di mata manusia Bahkan terlampau suci di pandangannya Berterimakasihlah yang dalam Mengingatlah yang kuat Memohonlah yang sungguh-sungguh Miliaran manusia ada di genggamanNya Namun Tuhan masih sudi menatapmu Menutupi setiap titik aibmu Hingga tak tampak burukmu Hingga disembunyikan dari sekelilingmu Lihatlah betapa bersih jadi dirimu Sadarkah kita, sejatinya hanya sekumpulan aib Yang tinggal menunggu waktu Bagaimana akhirnya Tuhan menghukum atau memaafkanmu

Kepada Angin

Gambar
Wahai angin Yang bisikannya mulai didengar Meski samar terbawa perasaan Ketahuilah wahai angin Bahwa embun masih baik saja Sungguh baik saja Ketahuilah wahai angin Ia hanya bersandar pada Pencipta Tak lekat pada apapun yang bukan miliknya Ia mengais puing makna Di balik melintasnya fajar dan senja Demi merasakan indah deruanmu Katakanlah wahai angin Apakah setiap celahnya mampu kau terima Begitupun yang pernah singgah di benaknya, dan hatinya Ketahuilah wahai angin Ia mulai menanti di sana Dalam doa ia bernuansa

Merangkak dari tempurung

Gambar
Kita seringkali sok tahu dengan masa depan yang berkaitan dengan apapun. Kita nyaman dengan tempat sekarang, sehingga membayangkan kehidupan nanti tidak akan jauh dari hari ini. Kita mengira hanya bisa hidup di sekeliling orang-orang yang selalu menemani sampai saat ini. Kita menggambar garis batas sendiri, kita mendirikan tembok tanpa berpikir untuk membangun pintu gerbang. Hingga tiba waktunya kita menyadari bahwa dunia ini terlampau luas untuk ditinggali sepojok petaknya saja. Siapa yang akan tahu atmosfer di luar sana tanpa kita sendiri merasakannya.  Let's just be open, o mind.  Surabaya, 25 Juli 2017. Ketika bapak-ibu calon pengawas sensus sedang sibuk mengerjakan soal ujian (pendalaman materi). Sambil mengawasi mereka, browsing, olshopping, menjawab pesan-pesan di media chatting, dan akhirnya menemukan ruang ini.

Tentang USM STIS

Gambar
STIS menyongsong hari depan Melahirkan tunas-tunas harapan Profesional penuh kemandirian Tak gentar hadapi tantangan Tekad baja dan semangat membara Membangun perstatistikan negara Menyajikan data apa adanya Objektif tanpa rekayasa Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Medan bakti membangun negeri Bersama.. kami mengabdi Untuk ibu pertiwi Tak kenal lelah... pantang menyerah Mari tegap mengayun langkah Curahkan... segala daya Tuk Indonesia Jaya Begitulah mars STIS (baca: es te i es; bukan stis apalagi setis) yang dulu saya hapalkan ketika masa orientasi. Kesannya berat gimana gitu ya. Tunas harapan, apa adanya, tanpa rekayasa. Sementara  British Prime Minister Benjamin Disraeli mengatakan " There are three kinds of lies: lies, damned lies, and statistics" . Kalimat ini terlampau well said untuk menggambarkan 'keluwesan' statistik. Karena dengan jalur yang ilmiah dapat membuat seolah-olah analisis terhadap data menjadi sebuah kebohongan...

Freedom

Gambar
Terkadang hidup ini lucu. Ada saatnya tangan ini baunya serupa phone-case yang panas akibat penggunaan yang terus menerus. Gelisah ketika paket data tipis dan bisa habis sewaktu-waktu. Tidak tenang saat berada di daerah yang tidak terjangkau sinyal. Tapi ada juga saatnya diri ini jauh lebih nyaman dengan keadaan sinyal yang mati enggan hidup pun tak mau. Seperti di kamar yang baru 2 bulan ini ditempati. Ini kali kesekian pindah, jaraknya hanya selantai dari kamar terkahir. Tapi kondisi jaringan jauh lebih memprihatinkan. Ini ajaibnya Jakarta. Dari awal tinggal di kota ini, sudah terkagum heran dengan kondisi susah sinyalnya. Waktu itu sempat berbekal tv dari kampung, lengkap dengan antena dalam, tapi layarnya selalu dipenuhi semut hitam yang sebarannya tidak normal. Provider tertentu tidak bisa digunakan sama sekali. Herannya, keberlakuan provider ini berbeda untuk tempat yang hanya berjarak puluhan meter. Terhadap fenomena hacking webpage provider yang mencuat baru-baru ini, ...

Dari embun

Gambar
Sebutir embun pagi bertengger di licinnya muka daun Ia selalu baik saja Meski hanya berteman ayunan ilalang Terbiasa sendiri menyambut cahaya fajar Lewatkan siang dan malam Untuk sambut fajar berikutnya Dan selanjutnya Seterusnya Embun masih baik saja Hingga datang satu senja Bersamanya hadir semburat jingga Terdengar angin berpadu Tergerak pijakan tempat beradu Burungpun tak percaya Embun pernah rindukan senja Dan embun masih baik saja Meski senja tak pernah janjikan fajar Seketika badai menari kencang Menjadikan embun tergelincir Menghantam batuan kasar Terpercik keras berhamburan Dan embun masih baik saja Meski memenjarakan sesal dalam relungan Kini menyambut fajar tak semudah sebelumnya Ingin menguap meski matahari bersembunyi Dan embun masih baik saja Baginya semua itu mimpi sementara Ingin kembali sedia kala Tinggalkan yang terkenang Mungkin senja tetap akan datang Meski tidak dirindukan